GRUB 2.0 Tripleboot UEFI - Windows 10, Android X86 dan Linux - DHOCNET Blog

GRUB 2.0 Tripleboot UEFI - Windows 10, Android X86 dan Linux

GRUB 2.0 Tripleboot UEFI - Windows 10, Android X86 dan Linux

GRUB 2.0 Tripleboot UEFI - Windows 10, Android X86 dan Linux


blog.dhocnet.work - Berikut adalah panduan bagaimana cara menseting grub.cfg untuk kebutuhan tripleboot Windows, Android dan Linux.

DHOCNETADS

Assalamualaikum halo teman-teman selamat datang kembali di DHOCNET Blog!

Pada edisi ini saya akan mendemonstrasikan bagaimana cara melakukan settings GRUB 2.0 pada BIOS dengan fitur UEFInya untuk melakukan booting 3 (tiga) sistem operasi. Yaitu Windows 10, Android X86 dan Linux.

Sebagai catatan saja, pada edisi ini saya tidak menyertakan  panduan instalasi untuk masing-masing sistem operasi, jadi untuk panduan tersebut, silahkan merujuk pada manual masing-masing sistem operasi yang ada pada website sistem operasi yang bersangkutan.

Untuk memaksimalkan keberhasilan dalam setup GRUB 2.0 ini, maka urutan instalasi yang dilakukan harus tepat teman-teman.

Urutan yang direkomendasikan adalah:

  • Windows 10
  • Android-X86
  • Linux

Alasan dari urutan instalasi diatas adalah karena sistem operasi Windows harus dipasang pada partisi pertama. Lalu Android-X86 di pasang pada urutan kedua karena sistem operasi ini lebih flexible seperti halnya Linux. Sedangkan Linux dipasang pada urutan ketiga karena kita akan menggunakan GRUB pada Linux ini sebagai bootloader utama.

Sebenarnya Android-X86 juga menggunakan GRUB sebagai bootloadernya, namun karena keterbatasan akses yang dapat dilakukan melalui sistem internalnya, maka GRUB yang dibawa Linux menjadi pilihan. Dengan Linux, GRUB dapat dimanipulasi dan di kustomisasi sesuai kebutuhan dengan mudah.

DHOCNETADS

Kemudian sebelum proses instalasi masing-masing sistem operasi benar-benar dilakukan, kalian harus membagi partisi secara manual untuk masing-masing sistem operasi. Tujuannya adalah untuk memastikan jika tiap sistem operasi mendapat jatah disk yang sesuai mengingat ketiganya memiliki karakter yang berbeda. Pembagian partisi bisa kalian lakukan menggunakan GParted dengan sistem operasi LiveCD ataupun LiveUSB.

Setelah proses pemartisian dan instalasi ketiga sistem operasi, maka default boot adalah ke sistem operasi Linux. Login, lalu buka terminal sebagai root.

Kemudiandengan menggunakan Nano editor, buka file /boot/grub/grub.cfg dan tuliskan kode berikut ini ke dalam baris terahir file grub.cfg kemudian simpan dan restart komputer untuk melihat hasilnya.


# begin /etc/grub.d/40_custom ##

menuentry "Android-X86" {

    # rubah hd0,5 sesuai dengan nomor

    # hdd dan partisi yang digunakan

    set root (hd0,5)

    # rubah android-x86 dengan nama folder OS

    # yang digunakan. misalnya PhoenixOS atau RemixOS

    linux /android-x86/kernel quite root /dev/ram0 androidboot.selinux=permissive acpi_sleep=s3_bios,s3_mode SRC=android-x86

    # ubah android-86 sesuai OS yang digunakan

    initrd /android-x86/initrd.img

}


menuentry "Windows 10" {

    insmod part_gpt

    # ubah nilai UUID sesuai dengan UUID partisi

    # yang menyimpan sistem operasi windows.

    search --no-floppy --set root --fs-uuid 5A8E-B449

    chainloader /EFI/Microsoft/Boot/bootmgfw.efi

}

## end /etc/grub.d/40_custom ##


Kode juga bisa kalian temukan di repositori GitHub DHOCNET melalui link berikut: https://bit.ly/3vBNTfS

Kalianjuga bisa menyimak video berikut ini yang telah berhasil  mendemonstrasikan metode diatas.



DHOCNETADS

Please write your comments