Bismillah,...
Setelah kemarin saya posting tentang firmware OpenWRT untuk mini router Tenda A6, maka kali ini saya akan menuliskan tentang proses flashing dan troubleshooting-(debrick)-nya bila ternyata terjadi masalah saat proses flashing.
#1 - Mengganti stock firmware menjadi OpenWRT
Untuk flashing, prosesnya dapat dilakukan dengan cara yang sama seperti saat meng-upgrade firmware bawaan. Yaitu melalui antarmuka web.
Caranya adalah dengan mengakses menu Tools --> Upgrade --> Browse.
O iya, karena saat proses build saya mengaktifkan pilihan initram, maka image yang tercipta adalah initramfs dan sysupgrade. Jadi, untuk proses flashingnya sendiri (harus?)dilakukan 2 (dua) kali. Yang pertama adalah flashing image initram kemudian sysupgrade.
Kenapa harus di upgrade (sysupgrade)? berikut adalah alasanya.
Tidak ada free space bila menggunakan image initram.
Setelah sukses melakukan flashing initram, selanjutnya adalah flashing sysupgrade. Caranya adalah: Pilih menu System --> Backup/ Flash Firmware
Kemudian pada pilihan "Flash new firmware image", klik Browse, pilih firmware openwrt sysupgrade, kemudian klik Flash image.
Tunggu hingga proses ferifikasi selesai, kemudian klik Proceed.
Selesai.
Nah, sekarang kita masih memiliki 300KB free space.
Jangan lupa untuk men-set root password dengan alasan keamanan, ;-)
Oh iya, hampir saya lupa. Flashing image initram sangat diperlukan bila firmware sebelumnya adalah firmware baan. Namun bila firmware yang sebelumnya sudah OpenWRT, maka tinggal flash sysupgrade saja.
#2 - Troubleshoting
Untuk jaga jaga saja. Siapa tau terjadi masalah saat proses flashing sedang berlangsung. Seperti tidak sengaja memilih image sysupgrade untuk flashing dari stock firmware, atau terjadi pemadaman listrik saat proses flash sudah mencapai 99%? Hemm,.. siapa yang tau, :-D
Berikut adalah gambar dari router mini ini yang sedang nge-brick karena dari stock firmware, saya langsung mem-flash-nya dengan image sysupgrade.
Nah, untuk men-debrick-nya kita memerlukan beberapa peralatan dan bahan seperti solder, timah, kabel jumper dan USBTTL converter.
Langkah pertama yang dilakukan adalah, memasang kabel jumper ke serial pin (https://doukki.net/doku.php?id=wiki:archives:rt5350)Tenda A6. Berikut adalah pin serial Tenda A6.
Solder kabel jumper di pin RX dan TX seperti gambar berikut.
Hati hati saat mensolder karena tempatnya sangat sempit dan sangat berdekatan dengan komponen komponen lainya.
Berikut gambar saat router ini di hubungkan dengan USBTTL.
Hubungkan USBTTL ke komputer lalu jalankan minicom dengan konfigurasi seperti berikut:
** Sesuaikan Serial Device dengan kondisi komputer Anda **
Kemudian hubungkan USB power ke mini router dan segera (sesi ini berjalan sangat cepat) tekan tombol 2 (dua) pada keyboard sesaat setelah mini router menyala.
Pilihan nomor 2 (dua) adalah pilihan untuk meng-upload firmware melalui tftp dan kemudian mem-flash-nya ke memori.
Tekan Y untuk mengkonfirmasi tindakan, kemudia tekan enter 2 (dua) kali untuk menggunakan seting default.
Buka terminal baru lagi pada komputer, login sebagai root, kemudian jalankan tftp server dengan perintah:
# in.tftpd -l |
Matikan service DHCP dan setting IP address menjadi 10.10.10.3
# dhcpcd eth0 --release # ifconfig eth0 10.10.10.3 |
Kembali lagi ke jendela minicom. Karena saya akan mengembalikan ke stock firmware, maka saya memasukan baris berikut pada kolom ke 3 (tiga) konfigurasi tftp router.
/home/cupucupu/A6.bin |
Perlu diketahui bila pada kolom file name, harus diisikan dengan alamat penuh (lengkap).
Bila tidak ada masalah, setelah ditekan tombol enter, minicom akan menampilkan seperti gambar berikut:
Tunggu sampai proses selesai dan router melakukan reboot.
Selesai. Sekarang router sudah bisa diakses lagi, :-)
#3 - Troubleshoting TFTP
Beberapa masalah juga saya temui saat meng-upload firmware melalui tftp. Seperti tidak terkoneksi ke tftp server dan penolakan akses.
Untuk menanggulangi connection time out, bisa dicoba beberapa langkah berikut.
Matikan service tftpd dengan perintah
# kill -9 |
Kemudian jalankan lagi dengan perintah
# in.tftpd -l /folder/dimana/firmware/disimpan |
Sedangkan saat ditampilkan permission denied, periksa hak akses firmware dan rubah bila perlu.
Oke, sekian dulu untuk kali ini. Nanti disambung lagi. Semoga bermanfaat :-)