Cara Memindah Aplikasi Android ke SDCard Dengan Link2SD - DHOCNET Blog

Cara Memindah Aplikasi Android ke SDCard Dengan Link2SD

Cara Memindah Aplikasi Android ke SDCard Dengan Link2SD


Sudah sangat banyak sekali aplikasi Android yang berfungsi untuk memindahkan aplikasi user dari internal memori ke external memori. Dan Link2SD adalah salah satunya, dan (yang juga) akan di bahas di postingan kali ini. Mulai dari proses instalasi, persiapan kartu memori, dan konfigurasi. Juga akan sedikit dibahas beberapa fitur tambahan yang dibawanya.
DHOCNETADS

Seperti yang sudah kita tahu, bahwa aplikasi Android lebih banyak menggunakan memori internal sebagai tempat penyimpanan program itu sendiri, dan tentu juga data-data yang di buat setelah program dijalankan. Ini mungkin tidak menjadi masalah pada perangkat Android high-end yang memiliki ruang simpan internal sekitar 4GB, tapi akan menjadi masalah pada perangkat Android low, dan midle-end karena keterbatasan ruang simpan internal-nya yang rata-rata dibawah 200MB. Sebagai contoh adalah Samsung Galaxy Young GT-S5360 yang memiliki ruang simpan sebesar 150MB.


Link2SD bekerja dengan memanfaatkan partisi kedua dari memori external yang terpasang. Jadi kita harus membagi memori external menjadi dua bagian (partisi). Untuk tipe file sistem yang didukung, antara lain adalah Linux/ Unix file sistem seperti ext2, ext3, dan ext4. Sedangkan untuk tipe file sistem Dos/ Windows yang didukung adalah FAT32/ FAT16.


CATATAN:
Bila partisi kedua menggunakan tipe file sistem ext4, pastikan bila kernel telah mendukungnya.

Disini saya menggunakan tipe file sistem ext3 sebagai partisi kedua (dan untuk kebutuhan lain yang akan dimuat pada halaman yang berbeda nanti). Saya menggunakan memori dengan kapasitas 16GB yang akan saya bagi sebesar 10GB untuk partisi pertama (untuk menyimpan data seperti foto, dokumen, dan lainya) dan sisanya saya alokasikan untuk partisi kedua yang digunakan oleh Link2SD (dan kebutuhan lain - nanti). Jadi, susunan partisi memori saya terlihat seperti berikut.



CATATAN:
Ingat! Link2SD menggunakan partisi ke-2 sebagai ruang kerjanya. Dan kernel harus mendukung tipe file sistem yang digunakan.

Oh, hampir lupa! Link2SD membutuhkan hak akses sebagai root (administrator) untuk bekerja. Dan sayangnya, disini tidak menyertakan proses rooting tersebut. Jika perangkat Android kamu belum di-root, silahkan gunakan Google untuk mengetahui cara melakukan rooting, dan jangan lupa juga untuk memasang aplikasi Superuser,.. :D

Langkah Pertama - Persiapan Partisi

Sebaiknya, sebelum melakukan instalasi Link2SD, kita menyiapkan partisi-nya terlebih dahulu. Disini akan dituliskan langkah demi langkah proses pembuatan partisi menggunakan Sistem Operasi GNU/Linux dan menggunakan utilitas fdisk agar bisa diikuti oleh berbagai distro.

Hubungkan memori external ke komputer menggunakan cardreader dan cek, apakah memori sudah terdetek menggunakan perintah:

perintah fdisk membutuhkan hak akses root. Gunakan perintah:
$ su <enter>
atau
$ sudo su <enter>
untuk login sebagai root.

$ su
Password:
# fdisk -l

Disk /dev/sda: 250.1 GB, 250059350016 bytes
255 heads, 63 sectors/track, 30401 cylinders, total 488397168 sectors
Units = sectors of 1 * 512 = 512 bytes
Sector size (logical/physical): 512 bytes / 512 bytes
I/O size (minimum/optimal): 512 bytes / 512 bytes
Disk identifier: 0x94469446

   Device Boot      Start         End      Blocks   Id  System
/dev/sda1            2048     8390655     4194304   82  Linux swap
/dev/sda2         8390656    88082431    39845888   83  Linux
/dev/sda3        88082432   109053951    10485760   83  Linux
/dev/sda4       109053952   488397167   189671608   83  Linux

Disk /dev/sdb: 16.1 GB, 16101933056 bytes
157 heads, 55 sectors/track, 3642 cylinders, total 31449088 sectors
Units = sectors of 1 * 512 = 512 bytes
Sector size (logical/physical): 512 bytes / 512 bytes
I/O size (minimum/optimal): 512 bytes / 512 bytes
Disk identifier: 0x00000000

   Device Boot      Start         End      Blocks   Id  System
/dev/sdb1            8192    31449087    15720448    b  W95 FAT32

DHOCNETADS

Disini memori external saya terdetek di /dev/sdb. Kemudian, mari kita buat partisi yang dibutuhkan.

PENTING!
LAKUKAN BACKUP TERLEBIH DAHULU KARENA PROSES INI AKAN MENGHAPUS SEMUA PARTISI YANG ADA SEBELUMNYA.


DAN JANGAN SAMPAI ANDA MELAKUKAN KESALAHAN DALAM MENULISKAN NAMA DEVICE (/dev/sd?) KARENA BILA PERINTAH "w" TELAH DIJALANKAN, MAKA DATA AKAN HILANG SEMUA.


BILA ANDA MERASA RAGU, KETIKAN PERINTAH "q" (tanpa tanda kutip) UNTUK MENUTUP PROGRAM TANPA MELAKUKAN PERUBAHAN TERHADAP DISK.

Akses memori dengan perintah:

# fdisk /dev/sdb
Welcome to fdisk (util-linux 2.21.2).

Changes will remain in memory only, until you decide to write them
Be careful before using the write command


Command (m for help):

Kemudian hapus partisi yang ada dengan memasuka perintah "d" (tanpa tanda kutip).

Command (m for help): d
Selected partition 1
Partition 1 is deleted

Command (m for help):

Cek status partisi dengan perintah "p".


Command (m for help): p

Disk /dev/sdb: 15.9 GB, 15931539456 bytes
64 heads, 32 sectors/track, 15193 cylinders, total 31116288 sectors
Units = sectors of 1 * 512 = 512 bytes
Sector size (logical/physical): 512 bytes / 512 bytes
I/O size (minimum/optimal): 512 bytes / 512 bytes
Disk identifier: 0xe0c7552e

   Device Boot      Start         End      Blocks   Id  System




OK. Sudah tidak ada partisi lagi. Sekarang saatnya untuk membuat partisi baru. Ketikan perintah "n", "p", "1", <enter>, lalu +nilai<satuan>.

Keterangan:
  • n = New. Perintah untuk membuat partisi baru.
  • p = Untuk menciptakan partisi primary.
  • 1 = Urutan letak partisi (partisi pertama).
  • <enter> = Tekan tombol [Enter]
  • +nilai<satuan>:
    • + = Ketikan simbol ini sebelum nilai (ukuran) partisi.
    • nilai = Ukuran/ besar partisi. Misal 10GB.
    • <satuan> = Satuan yang digunakan. K untuk Kilobyte, M untuk Megabyte, dan G untuk Gigabyte.
Command (m for help): n
Partition type:
   p   primary (0 primary, 0 extended, 4 free)
   e   extended
Select (default p):
Using default response p
Partition number (1-4, default 1):
Using default value 1
First sector (2048-31116287, default 2048):
Using default value 2048
Last sector, +sectors or +size{K,M,G} (2048-31116287, default 31116287): +10G
Partition 1 of type Linux and of size 10 GiB is set



Untuk partisi kedua, lakukan hal yang sama seperti diatas. Hanya saja, pada saat masukan "Last sector, +sectors or +size{K,M,G} (20973568-31116287, default 31116287): ", tekan enter saja untuk menggunakan sisa ruang yang tersedia.

Command (m for help): n
Partition type:
   p   primary (1 primary, 0 extended, 3 free)
   e   extended
Select (default p):
Using default response p
Partition number (1-4, default 2):
Using default value 2
First sector (20973568-31116287, default 20973568):
Using default value 20973568
Last sector, +sectors or +size{K,M,G} (20973568-31116287, default 31116287):
Using default value 31116287
Partition 2 of type Linux and of size 4.9 GiB is set

Jika berhasil, ketikan "p" untuk melihat hasilnya.

Command (m for help): p

Disk /dev/sdb: 15.9 GB, 15931539456 bytes
64 heads, 32 sectors/track, 15193 cylinders, total 31116288 sectors
Units = sectors of 1 * 512 = 512 bytes
Sector size (logical/physical): 512 bytes / 512 bytes
I/O size (minimum/optimal): 512 bytes / 512 bytes
Disk identifier: 0xe0c7552e

   Device Boot      Start         End      Blocks   Id  System
/dev/sdb1            2048    20973567    10485760   83  Linux
/dev/sdb2        20973568    31116287     5071360   83  Linux

Selanjutnya adalah merubah tipe file sistem pada partisi pertama menjadi FAT32. Ketikan "t", "1", lalu "c" atau "b".

Keterangan:
  • t = untuk merubah tipe file sistem.
  • 1 = nomor (urutan) partisi.
  • c/ b = tipe/ jenis file sistem (FAT32/FAT32 LBA - gunakan nilai b saja)
Command (m for help): t
Partition number (1-4): 1
Hex code (type L to list codes): c
Changed system type of partition 1 to c (W95 FAT32 (LBA))



Tekan "p" untuk melihat hasilnya.

Command (m for help): p

Disk /dev/sdb: 15.9 GB, 15931539456 bytes
64 heads, 32 sectors/track, 15193 cylinders, total 31116288 sectors
Units = sectors of 1 * 512 = 512 bytes
Sector size (logical/physical): 512 bytes / 512 bytes
I/O size (minimum/optimal): 512 bytes / 512 bytes
Disk identifier: 0xe0c7552e

   Device Boot      Start         End      Blocks   Id  System
/dev/sdb1            2048    20973567    10485760    c  W95 FAT32 (LBA)
/dev/sdb2        20973568    31116287     5071360   83  Linux



Bila sudah yakin benar, tekan "w" untuk menuliskanya.

INGAT! BILA KAMU RAGU, TEKAN q UNTUK KELUAR.

Command (m for help): w
The partition table has been altered!

Calling ioctl() to re-read partition table.

WARNING: If you have created or modified any DOS 6.x
partitions, please see the fdisk manual page for additional
information.
Syncing disks.



Selanjutnya adalah memformat partisi sesuai dengan tipe masing-masing.


Format untuk partisi pertama (FAT32)
# mkdosfs -F 32 /dev/sdb1
mkdosfs 3.0.11 (24 Dec 2010)


DHOCNETADS

Format untuk partisi kedua (ext3)
# mkfs.ext3 /dev/sdb2
mke2fs 1.42.6 (21-Sep-2012)
Filesystem label=
OS type: Linux
Block size=4096 (log=2)
Fragment size=4096 (log=2)
Stride=0 blocks, Stripe width=0 blocks
316992 inodes, 1267840 blocks
63392 blocks (5.00%) reserved for the super user
First data block=0
Maximum filesystem blocks=1300234240
39 block groups
32768 blocks per group, 32768 fragments per group
8128 inodes per group
Superblock backups stored on blocks:
        32768, 98304, 163840, 229376, 294912, 819200, 884736

Allocating group tables: done
Writing inode tables: done
Creating journal (32768 blocks): done
Writing superblocks and filesystem accounting information: done



Hasil akhir akan terlihat seperti ini:

# partprobe
# fdisk -l /dev/sdb

Disk /dev/sdb: 15.9 GB, 15931539456 bytes
64 heads, 32 sectors/track, 15193 cylinders, total 31116288 sectors
Units = sectors of 1 * 512 = 512 bytes
Sector size (logical/physical): 512 bytes / 512 bytes
I/O size (minimum/optimal): 512 bytes / 512 bytes
Disk identifier: 0xe0c7552e

   Device Boot      Start         End      Blocks   Id  System
/dev/sdb1            2048    20973567    10485760    c  W95 FAT32 (LBA)
/dev/sdb2        20973568    31116287     5071360   83  Linux

Lepas memori dari komputer, lalu pasang ke perangkat Android.

Bila kamu menggunakan sistem operasi Microsoft Windows, Kamu bisa menggunakan utility kecil yang bernama Partition Wizzard. Silahkan download di http://www.partitionwizard.com/free-partition-manager.html bila Kamu belum memilikinya. Dan untuk proses pembuatan partisi, beberapa link dibawah ini mungkin bisa membantu:

    http://www.partitionwizard.com/help/resize-partition.html
    http://www.partitionwizard.com/help/create-partition.html
    http://www.partitionwizard.com/help/split-partition.html
    http://www.partitionwizard.com/help/format-partition.html

Langkah Kedua - Instalasi Link2SD

Instalasi Link2SD bisa dilakaukan langsung dari perangkat Android (cari dengan kata kunci link2sd) atau silahkan masuk ke https://play.google.com/store/apps/details?id=com.buak.Link2SD untuk melakukan instalasi melalui web (perangkat Android Kamu harus terhubung dengan internet).

Langkah Ketiga - Konfigurasi Link2SD

Saat pertama kali dijalankan, Link2SD akan me-request hak akses root yang akan langsung di tangani oleh Superuser (sudah disebutkan diatas). Centang checkbox [Remember] pada jendela yang muncul (agar Link2SD tidak selalu menampilkan jendela Superuser Request) kemudian pilih [Allow].


Kemudian, akan muncul jendela baru yang berisi pilihan tipe file sistem yang akan digunakan. Dan pada kasus ini, tipe yang digunakan adalah ext3. Pilih [ext3] kemudian klik [OK].


Jika berhasil, akan muncul jendela lagi yang memberitahuakan untuk melakukan restart pada perangkat Android. Klik [OK] kemudian restart (matikan kemudian nyalakan lagi) perangkat Android.



Setelah restart, konfigurasi yang perlu dilakukan beberapa saja. Seperti Auto Link dan Auto Link Settings. Auto link adalah opsi dimana Link2SD akan melakukan linking (memindah secara otomatis) pada setiap aplikasi yang baru di install ke memori external. Sedangkan Auto Link Settings adalah untuk melakukan filter, data (bagian aplikasi) apa saja yang akan di link.


Jika semua proses diatas berhasil, maka pada saat memasang aplikasi baru, akan muncul notifikasi Link2SD pada bar notifikasi.


Info Tambahan

Selain untuk memindahkan aplikasi dari memori internal ke memori external, Link2SD juga bisa digunakan untuk memanage (mengatur) aplikasi-aplikasi yang telah terpasang termasuk aplikasi System. Namun hati-hati saat bermain dengan aplikasi System, bila salah langkah, maka perangkat Android Kamu akan error. Atau brick.




Sekian dan semoga bermanfaat, ^_^

DHOCNETADS
Please write your comments